PELAKSANAAN
PELATIHAN DALAM UPAYA
MENINGKATKAN
PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA
PT. SHARP YASONTA INDONESIA
BAB
I
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam menghadapi pasar bebas yang
penuh dengan persaingan dan begitu banyak perusahaan yang memproduksi alat elektronik
seperti radio, televise, dan kulkas, membuat PT. SHARP YASONTA INDONESIA
dituntut untuk terus memperhatikan dan meningkatkan serta memperbaiki kualitas
produk yang dihasilkannya guna menembus pangsa pasar.
Cara yang dilakukan oleh PT. SHARP
YASONTA INDONESIA adalah dengan memperbaiki mutu kerja karyawan, karena salah
satu faktor yang memegang peran penting dalam perkembangan perusahaan adalah
karyawan. Baik buruknya pembinaan karyawan ikut menentukan sukses tidaknya
setiap usaha perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Sehinga dapat
dikatakan bahwa karyawan merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan
keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan.
Untuk mencapai tujuan perusahaan,
maka setiap karyawan perlu diberikan pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan
pelatihan itu disesuaikan dengan kemampuan setiap karyawan yang tujuannya agar
setiap karyawan mampu melaksanakan pekerjaannya dengan baik dan meningkatkan
prstasi kerja karyawan itu sendiri.
Jadi sehubungan dengan penjelasan
seperti diatas, maka penulis tertarik dalam menyusun penulisan ilmiah ini
dengan judul ‘’Pelaksanaan Pelatihan Dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Kerja
Karyawan Pada PT. Sharp Yasonta Indonsia”.
Alasan pemilihan judul karena bagi
perusahaan karyawan adalah salah satu faktor utama dalam menentukan
keberhasilan produk yang dipasarkan.
1.2 Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan penulisan adalah sebagai berikut
:
1.
Untuk mengetahui jenis program pelatihan pada PT. Sharp Yasonta Indonesia
khusunya dibagian quality control .
2. Mengetahui seberapa besar pengaruhnya
terhadap aktivitas tenaga kerja yang berkaitan dengan peningkatan prestasi
kerja yang berpengaruh pada peningkatan produk pada PT. Sharp Yasonta
Indonesia.
1.3 Rumusan Masalah
Bagaimana
cara yang dilakukan oleh PT. Sharp Yasonta Indonesia agar para karyawan mampu melaksanakan pekerjaannya dengan baik,
sehingga mampu memberikan hasil yang terbaik bagi perusahaan dalam mencapai
tujuannya.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah:
1. Manfaat Akademis
Hasil
penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan pelatihan kerja khususnya
bidang Sumber Daya Manusia.
2. Manfaat Praktis
Hasil
penelitian ini diharapkan suatu masukan bagi pihak manajemen perusahaan dalam membuat kebijakan perusahaan
untuk meningkatkan kualitas, sebagai suatu perwujudan dari fisiensi dan
efektifitas perusahaan dalam menjalankan roda usahanya.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
ANALISIS SWOT
SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan
(Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats)
dari lingkungan eksternal perusahaan. Menurut Jogiyanto (2005:46), SWOT
digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari
sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal
dan tantangan-tantangan yang dihadapi.
Menurut David (Fred R. David, 2008,8), Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis.
Kekuatan/kelemahan internal, digabungkan dengan peluang/ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi.Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan.
Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (David,Fred R.,2005:47) yaitu :
Menurut David (Fred R. David, 2008,8), Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis.
Kekuatan/kelemahan internal, digabungkan dengan peluang/ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi.Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan.
Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (David,Fred R.,2005:47) yaitu :
1. Kekuatan
(Strenghts)
Kekuatan adalah sumber daya,
keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang berhubungan dengan para
pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang
diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan
keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar
2. Kelemahan
(Weakness)
Kelemahan adalah keterbatasan atau
kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif
menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut daoat berupa fasilitas,
sumber daya keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat
meruoakan sumber dari kelemahan perusahaan.
3. Peluang
(Opportunities)
Peluang adalah situasi penting yang
mengguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kecendrungan – kecendrungan penting
merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan
meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasokk merupakan
gambaran peluang bagi perusahaan.
4. Ancaman
(Threats)
Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam
lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang
atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang
baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.
Fungsi
SWOT
Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisis SWOT
adalah untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya
dalam pokok persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan
eksternal (peluang dan ancaman).
Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan.
Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan analisis dalam usaha penetapan strategi. Umumnya yang sering digunakan adalah sebagai kerangka / panduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi altenatif dasar yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan.
Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan.
Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan analisis dalam usaha penetapan strategi. Umumnya yang sering digunakan adalah sebagai kerangka / panduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi altenatif dasar yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan.
Matriks
SWOT
Menurut Rangkuti (2006), Matriks
SWOT dapatmenggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternalyang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan
dankelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set
kemungkinan altenatif strategis.
Berikut ini adalah keterangan dari matriks SWOT diatas :
- Strategi SO (Strength and Oppurtunity). Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar – besarnya.
- Strategi ST (Strength and Threats). Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
- Strategi WO (Weakness and Oppurtunity). Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
- Strategi WT (Weakness and Threats). Strategi ini berdasarkan kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
‘
BAB
III
Metode
Pengumpulan Data
Uji keabsahan data dalam penelitian,
sering hanya menggunakan atau ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas.
Dalam penelitian kuantitatif, criteria utama terhadap data hasil penelitian
adalah valid, reliabel, dan obyektif. Validitas merupakan derajad ketepatan
antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat
dilaporkan oleh peneliti. Dengan dmikian pentingnya validitas dalam sebuah
penelitian menentukan kebenaran dari objek yang diteliti.
Di dalam penulisan sangat dibuthkan
adanya Analisis Data, Validitas Data dan Reliabilitas Data untuk menentukan
seberapa besarlah derajad ketepatannya.
Oleh sebab itu penulis menyusun
makalah yang berjudul Analisis Data, Validitas Data dan Reliabilitas Data untuk
membahas mengenai pengertian , kegunaan, serta langkah-langkah analisis data.
PENGERTIAN DAN KEGUNAAN
- Analisis Data
Kata analysis berasal dari bahasa
Greek (Yunani), terdiri dari kata “ana” dan “lysis“. Ana artinya atas (above),
lysis artinya memecahkan atau menghancurkan. Secara difinitif ialah: ”Analysis
is a process of resolving data into its constituent components to reveal its
characteristic elements and structure” Ian Dey (1995: 30). Agar data bisa
dianalisis maka data tersebut harus dipecah dahulu menjadi bagian-bagian kecil
(menurut element atau struktur), kemudian menggabungkannya bersama untuk memperoleh
pemahaman yang baru. Analisa data merupakan proses paling vital dalam sebuah
penelitian. Hal ini berdasarkan argumentasi bahwa dalam analisa inilah data
yang diperoleh peneliti bisa diterjemahkan menjadi hasil yang sesuai dengan
kaidah ilmiah. Maka dari itu, perlu kerja keras, daya kreatifitas dan kemampuan
intelektual yang tinggi agar mendapat hasil yang memuaskan. Analisis data
berasal dari hasil pengumpulan data. Sebab data yang telah terkumpul, bila
tidak dianalisis hanya menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti,
menjadi data yang mati, data yang tidak berbunyi. Oleh karena itu, analisis
data di sini berfungsi untuk mamberi arti, makna dan nilai yang terkandung
dalam data itu (M. Kasiram, 2006: 274).
Seperti yang dikemukakan oleh Susan
Stainback bahwa “Data analysis is critical to the qualitative research process.
It is to recognition, study, and understanding of irrelationship and concept in
your data that hypotheses and assertions can be developed and
evaluated”(Sugiyono:244), yang artinya Analisis data merupakan hal yang kritis
dalam proses penelitian kulitatif. Analisis digunakan untuk memahami hubungan
dan konsep dalam data sehingga hipotesis dapat dikembangkan dan dievalusi.
Hal ini senada dengan apa yang
disampaikan Spradley (1980) menyatakan bahwa Analisis dalam penelitian apapun
adalah merupakan cara berfikir. Hal itu berkaitan dengan pengujian secara
sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan antar bagian dan
hubungannya dengan keseluruhan. Analisis adalah untuk mencari pola.
Bedasarkan hal tersebut diatas dapat
disimpulkan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan
dokumentasidengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke
dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, ,memilih mana yang
penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami
oleh diri sendiri maupun orang lain.
Analisis data merupakan tahap akhir
sebelum adanya kesimpulan dilakukan. Selanjutnya adalah pembentukan hipotesa
sebagai dugaan sementara sebuah penelitian. Jadi dapat dikatakan bahwa analisis
data digunakan untuk pembuktian dari hipotesa yang telah dibuat sebelumnya
- Validitas data
Validitas data merupakan derajat
ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang
dilaporkan oleh peneliti.
- Reliabilitas data
Reliabilitas data adalah indeks yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dipakai 2 kali untuk mengukur
gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative sama dan hasil
pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat ukur tersebut reliable
(Sugiyono:267)
LANGKAH-LANGKAH ANALISIS DATA
Setelah data terkumpul hasil
pengumpulan data perlu dikerjakan oleh staf pneliti, khususnya yang bertugas
mengolah data. Di dalam buku-buku lain sering disebut pengolahan data, ada yang
menyebut preparation ada pu la data analisis. Dan menurut Suharsimi Arikunto
(2006) langkah-langkah analisis data secara garis besar dapat meliputi 3
langkah, yaitu persiapan, tabulasi dan penerapan data sesuai dengan pendekatan
penelitian Persiapan
Kegiatan dalam langkah persiapan ini
antara lain:
- Persiapan
- Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi. Apalagi instrumen anonim, perlu sekali dicek sejah mana atau identitas apa saja yang sangat diperlukan bagi pengoahan data lebih lanjut.
- memeriksa kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrument pengumpulan data
- memeriksa macam isian data. Jika di dalam instrumen termuat sebuah atau beberapa item yang diisi “tidak tahu” atau isian lain bukan yang dikehendaki peneliti, padahal isinya, padahal isian yang diharapkan tersebut, merupakan variabel pokok, maka item perlu didrop
- Tabulasi
G.E.R Burroughas mengemukakan
klasifikasi analisis data sebagai berikut:
1. Tabulasi data (The tabulation of
the data)
2. Penyimpulan data (the summarizing
of the data)
3. Analisis Data untuk tujuan
testing hipotesis
4. Analisis data untuk tujuan
penarikan
yang termasuk dalam kegiatan
tabulasi adalah:
- memberikan skolr (scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor. Misalnya tes, angket berbentuk pilihan ganda, rating, scale dan sebagainya.
- Memberikan kode-kode terhadap item-item yang perlu diberi skor
- Mengubah jenis data, disesuaikn atau dimodifikasi engan teknikanalisis yang akan digunakan
- Memberikan coding pada pengolahan data yang menggunakan komputer
- Penerapan Data Sesuai dengan pendekatan Penelitian
Artinya yaitu pengolahan data yang
diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus aturan-aturan yan ada. Data yang telah
diterapkan dalam perhitungan adalah data yang disesuaikan dengan ata, yakni.,
diskrit, ordinal, interval, dan ratio.
ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN
KUANTITATIF
Analisis data disebut juga
pengolahan data dan penafsiran data. Analisi data adalah rangkaian kegiatan
penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan verivikasi data agar
sebuah fenomena memiliki nilai social, akademis dan ilmiah. Kegiatan dalam
analisis data adalah : mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis
responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dan seluruh responden,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis,
langkah terakhir tidak dilakukan. Tujuan analisa menurut Sofian Effendi dalam
bukunya Metode Penelitian Survai (1987 : 231) adalah menyederhanakan
data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasi. Dalam penelitian
strukturalistik, data yang berupa kualitatif (kata-kata) dikuantifikasikan
terlebih dahulu kemudian dianalisis secara statistikan bertujuan untuk
menjelaskan fenomena, menguji hipotesis kerja dan mengangkat sebagai temuan
berupa verifikasi terhadap teori lama dan teori baru. Sedangkan dalam
penelitian naturalistik data bisa berupa kata-kata maupun angka. Data yang
bersifat kuantitatif (angka) tidak perlu dikualitatifkan terlebih dahulu dan
tidak menguji hipotesis/teori, melainkan untuk mendukung pemahaman yang dilakukan
oleh data kualitatif dan menghasilkan teori baru.
Tujuan Analisis Data Kuantitatif
Analisis data dimaksudkan untuk
memahami apa yang terdapat di balik semua data tersebut, mengelompokannya,
meringkasnya menjadi suatu yang kompak dan mudah dimengerti, serta menemukan
pola umum yang timbul dari data tersebut.
Dalam analisis data kuantitatif, apa
yang dimaksud dengan mudah dimengerti dan pola umum itu terwakili dalam bentuk
simbol-simbol statistik, yang dikenal dengan istilah notasi, variasi, dan koefisien.
Seperti rata-rata ( u = miu), jumlah (E = sigma), taraf signifikansi (a =
alpha), koefisien korelasi (p = rho), dan sebagainya.
Metode Analisis Data Penelitian
Kuantitatif
Dalam menganalisa data penelitian
strukturalistik (kuantitatif) hendaknya konsisten dengan paradigma, teori dan
metode yang dipakai dalam penelitian. Ada perbedaan analisa data dalam
penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, analisa
data yang dilakukan secara kronologis setelah data selesai dikumpulkan semua
dan biasanya diolah dan dianalisis dengan secara computerized
berdasarkan metode analisi data yang telah ditetapkan dalam desain penelitian.
Prinsip-prinsip Analisis Data
Dalam proses menganalisa data
seringkali menggunakan statistika karena memang salah satu fungsi statistika
adalah menyederhanakan data. Proses analisa data tidak hanya sampai disini.
Analisa data belum dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Setelah
data dianalisa dan diperoleh informasi yang lebih sederhana, hasil analisa
terus harus diinterpetasi untuk mencari makna yang lebih luas dan impilkasi
hasil-hasil analisa.
Proses Analisis Data Penelitian
Kuantitatif
Dalam penelitian kuantitatif,
analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif
menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistic yang digunakan untuk
menganalisis data dalam penelitian, yaitu statistic deskriptif dan statistic
inferensial. Statistic inferensial meliputi statistic parametris dan non
parametris.
- a. Statistik deskriptif
Statistic deskriptif adalah
statistic yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan
atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaiamana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang
dilakukan pada populasi (tanpa diambil smapelnya) jelas akan menggunakan
statistic deskriptif dalam analisisnya. Tetapi bila penelitian dilakukan pada
sampel, maka analisisnya dapat menggunakan statistic despkriptif maupun
inferensial. Statistic deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin
mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku
untuk populasi dimana sampel dambil. Mengenai data dengan statistik deskriptif
peneliti perlu memperhatikan terlebih dahulu jenis datanya. Jika peneliti
mempunyai data diskrit, penyajian data yang dapat dilakukan adalah mencari
frekuensi mutlak, frekuensi relatif (mencari persentase), serta mencari ukuran
tendensi sentralnya yaitu: mode, median dan mean (lebih lanjut lihat Arikunto,
1993: 363).
Sesuai dengan namanya, deskriptif
hanya akan mendeskripsikan keadaan suatu gejala yang telah direkam melalui alat
ukur kemudian diolah sesuai dengan fungsinya. Hasil pengolahan tersebut
selanjutnya dipaparkan dalam bentuk angka-angka sehingga memberikan suatu kesan
lebih mudah ditangkap maknanya oleh siapapun yang membutuhkan informasi tentang
keberadaan gejala tersebut
Fungsi statistik deskriptif antara
lain mengklasifikasikan suatu data variabel berdasarkan kelompoknya
masing-masing dari semula belum teratur dan mudah diinterpretasikan maksudnya
oleh orang yang membutuhkan informasi tentang keadaan variabel tersebut. Selain
itu statistik deskriptif juga berfungsi menyajikan informasi sedemikian rupa,
sehingga data yang dihasilkan dari penelitian dapat dimanfaatkan oleh orang
lain yang membutuhkan.
Analisi statistic deskriptif dapat
dibedakan menjadi :
(1) analisis potret data (frekuansi
dan presentasi),
(2) analisis kecenderungan sentral
data (nilai rata-rata, median, dan modus) serta
(3) analisis variasi nilai (kisaran
dan simpangan baku atau varian)
- Statistik Inferensial
Pemakaian analisis inferensial
bertujuan untuk menghasilkan suatu temuan yang dapat digeneralisasikan
secara lebih luas ke dalam wilayah populasi. Di sini seorang peneliti akan
selalu berhadapan dengan hipotesis nihil (Ho) sebagai dasar penelitiannya untuk
diuji secara empirik dengan statistik inferensial. Jenis statistik inferensial
cukup banyak ragamnya,Peneliti diberikan peluang sebebas-bebasnya untuk memilih
teknik mana yang paling sesuai (bukan yang paling disukai) dengan sifat/jenis
data yang dikumpulkan. Secara garis besar jenis analisis ini dibagi menjadi dua
bagian. Pertama untuk jenis penelitian korelasional dan kedua untuk komparasi
dan/atau eksperimen. teknik analisis dengan statistic inferensial adalah teknik
pengolahan data yang memungkinkan peneliti untuk menerik kesimpulan,
berdasarkan hasil penelitiannya pada sejumlah sampel, terhadap suatu populasi
yang lebih besar. Kesimpulan yang diharapkan dapat dibuat biasanya dinayatakan
dalam suatu hipotesis. Oleh karena itu, analisis statistik inferensial
juga bisa disebut analisis uji hipotesis. Inferensi yang sering dibuat oleh peneliti
pendidikan dan ilmu social pada umunya berhubungan dengan upaya untuk melihat
perbedaan (beda nilai tengah) dan korelasi, baik anatara dua variabel
independent maupun anatara beberapa variabel sekaligus. Selisih nilai tengah
ataupun nilai koefisien (correlation coeficient) yang dihasilkan kemudian
diuji secara statistic.
Statistic inferensial, sering juga
disebut statistic induktif atau statistic probabilitas, adalah teknik statistic
yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan utuk
populasi. Statistic ini akan cocok digunakan bila sampel diambil dari popualsi
yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara
random. Statistik inferensial fungsinya lebih luas lagi, sebab dilihat dari
analisisnya, hasil yang diperoleh tidak sekedar menggambarkan keadaan atau
fenomena yang dijadikan obyek penelitian, melainkan dapat pula
digeneralisasikan secara lebih luas kedalam wilayah populasi. Karena itu,
penggunaan statistik inferensial menuntut persyaratan yang ketat dalam masalah
sampling, sebab dari persyaratan yang ketat itulah bisa diperoleh sampel yang
representatif; sampel yang memiliki ciri-ciri sebagaimana dimiliki populasinya.
Dengan sampel yang representatif maka hasil analisis inferensial dapat digeneralisasikan
ke dalam wilayah populasi.
Penggunaan statistic parametris dan
non parameter tergantung pada asumsi dan jenis data yang akan dianalisis.
Statistik parametris memerlukan terpenuhinya banyak asumsi. Asumsi yang utama
adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Selanjutnya dalam
penggunaan salah satu tes mengharuskan data dua kelompok atau lebih yang diuji
harus homogen, dalam regresi harus terpenuhi asumsi linieritas.statistik non
parametris tidak menuntuk terpenuhinya banyak asumsi, misalnya data yang akan
dianalisis tidak harus berdistribusi normal. Oleh karena itu statistic non
parametris mempunyai kekuatan yang lebih dari statistic non parametris, bila
asumsi yang melandasi dapat terpenuhi.
Dalam dunia statistik dikenal setidaknya
terdapat empat jenis data hasil pengukuran, yaitu data Nominal, Ordinal,
Interval dan Rasio. Masing-masing data hasil pengukuran ini memiliki
karakteristik tersendiri yang berbeda antara satu dengan lainnya Penggunaan
kedua statistic tersebut juga tergantung pada jenis data yang dianalisis.
Statistic parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval dan
rasio, sedangkan statistic non parametris kebanyakan digunakan untuk
menganalisis data nominal, ordinal. Jadi untuk menguji hipotesis dalam
penelitian kuantitatif yang menggunakan statistic, ada dua hal utama yang harus
diperhatikan yaitu, macam data dan bentuk hipotesi yang diajukan.
Dalam statistik parametris
menggunakan analisis data yang berupa,
a.
Data Interval
b.
Data Rasio
c. Data
Nominal
ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN
KUALITATIF
Dalam penilaian kualitatif, data
dapat diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data
yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai
datanya jenuh. Dengan pengamatan yang terus menerus tersebut mengakibatkan
variasi data tinggi sekali. Data yang diperoleh pada umumnya adalah data
kualitatif (walaupun tidak menolak data kuantitatif), sehingga teknik analisis
data yang digunakan belum ada polanya yang jelas. Oleh karena itu sering
mengalami kesulitan dalam melakukan analisis. Seperti yang dinyatakan oleh
beberapa pakar seperti:
a.
Miles and Huberman (1984) bahwa yang paling serius dan sulit
d alam analisis kualitatif adalah karena metode
analisis belum dirumuskan dengan baik.
b.
Susan Stainback menyatakan: belum ada panduan dalam penelitian kualitataif
untuk mendukung kesimpulan atau teori.
c. Spradley
(1980) menyatakan bahwa analisis dalam penelitian jenis apapun, adalah
merupakan cara berfikir. Hal itu berkaitan dengan pengujian secara sistematis
terhadap sesuatu untuk menetukan bagian, hubungan antar, dan hubungannya dengan
keseluruhan. Analisi adalah untuk mencari pola.
MODEL ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN
KUALITATIF
Analisis data dalam penelitian
kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan
setelah selesai dilapangan. Dalam hal ini Nasution (1988) menyatakan ”Analisis
telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan
dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi
pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin, teori grounded”.
Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses
dilapangan bersamaan dengan pengumpulan data .
a.
Analisis Sebelum di Lapangan
Penelitian kualitatif telah
melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan
terhadap data hasil studi pendahuluan atau data skunder, yang akan digunakan
untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini masih
bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama
dilapangan.
b.
Analisis Selama di Lapangan Model Miles and Huberman
Analisis data dalam penelitian
kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah
selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara peneliti
sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban yang
diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan
melanjutkan pertanyaannya lagi sampai tahap tertentu, diperoleh data yang
dianggap kredibel. Miles and Huberman (2984) mengemukakan bahwa aktivitas dalam
analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara
terus menerus sampai jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data
reduction, data display dan conclusion drawing/ferification.
a). Data reduction
(reduksi data)
Data yang diperoleh di lapangan
jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci.
Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di lapangan, maka jumlah data
akan makinbanyak, kompleks dan rumit. Untukn itu perlu segers dilakuakan
analissi data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum , memilih
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal- hal yang penting, dicari tema dan
polanya dan memebuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan memepermudah peneliti untuk
melakuakan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinyan bila diperlukan.
Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti computer mini,
dengan memberikan kode-kode pada aspek- aspek tertentu.
b). Data display (penyajian
data)
Setelah data reduksi, maka langkah
selanjutnya adalh mendisplaykan data. Kalau dalam penelitian kuantitatif
penyajian data ini dapat dilakuakan dalam bentuk table, grafik, pictogram dan
sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersususn
dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami.
c.
Conclusion Drawing/verification
Langkah ketiga dalam analisis data
kulitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila data kesimpulan data yang
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid dan
konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan
yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
c.
Analisis Data Selama di Lapangan Model Spradley
Spradley (1980) membagi analisis
data dalam penelitian, berdasarkan tahapan dalam penelitian kualitatif. Tahapan
penelitian kualitatif menurut Spradley bahwa proses penelitian kualitatif
setelah memesuki lapangan,dimulai dengan menetapkan seseorang informan kunci “key
informant”yang merupakan informan yang berwibawa dan dipercaya mampu
“membukakan pintu” kepada peneliti untuk memasuki obyek penelitian.
Setelah itu peneliti melakukan wawancara kepada informan tersebut dan mencatat
hasil wawancara. Selanjutnya perhatian peneliti pada obyek penelitian dan
memulai mengajukan pertanyaan deskriptif, dilanjutkan dengan analisis terhadap
hasil wawancara. Berdasarkan hasil dari analisis wawancara selanjutnya peneliti
melakukan analisis domain. Pada langkah ketujuh peneliti sudah menentukan fokus
dan melakukan analisis taksonomi. Berdasarkan hasil analisi taksonomi,
selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan kontras, yang dilanjutkan dengan
analisis komponensial. Hasil dari analisis komponensial, selanjutnya peneliti
menemukan tema-tema budaya. Berdasarkan temuan tersebut, selanjutnya peneliti
menuliskan laporan penelitian emografi.
Jadi proses penelitian berangkat
dari yang luas, kemudian memfokus, dan meluas lagi. Terdapat tahapan analisis
data yang dilakukan dalam penelitian kualitatif yaitu analis domain, taksonomi
dan komponensial, anlisis tema cultural.
a.
Analisis Domain
Setelah peneliti memasuki obyek
penelitian yang berupa situasi sosial yang terdiri atas place, actor, dan
avtivity (PPA), selanjutnya melaksakan observasi partisipan, mencatat
hasil observasi dan wawancara, melakukan observasi deskriptif, maka langkah
selanjutnya melakukan analisis domain. Adapun macam analisis data
kualitatif (Spradley, 1980) dapat dilihat pada bagan dibawah ini.
c.
Analisis Komponensial.
Dalam analisis taksonomi, yang
diurai adalah domain yang telah ditetapkan menjadi focus. Melalui analisis
taksonomi, setiap domain dicari elemen yang serupa atau serumpun. Ini diperoleh
melalui observasi dan wawancara serta dokumentasi yang terfokus.
Pada analisis komponensial, yang
dicari untuk diorganisasikan dalam domain bukanlah keserupaan dalam domain,
tetapi justru yang memiliki perbedaan atau yang kontras. Data ini dicari
melalui observasi, wawancara dan dokumentasi yang terseleksi. Dengan teknik
pengumpulan data yang bersifat triangulasi teresbut, sejumlah demensi yang
spesifik dan berbeda pada setiap elemen akan dapat ditemukan.
d.
Analisis Tema Budaya
Analisis tema budaya merupakan upaya
mencari “benang merah” yang mengintegrasikan lintas domain yang ada (Sanapiah
faisal, 1990). Dengan ditemukan benang merah dari hasil analisis domain,
taksonomi, dan komponensial tersebut, maka selanjutnya akan dapat tersusun
suatu “konstruksi bangunan” situasi sosial/obyek penelitian yang sebelumnya
masih gelap atau remang-remang, dan setelah dilakukan penelitian maka menjadi
lebih terang dan jelas.
KESIMPULAN
- Analisis data yaitu proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasidengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, ,memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
- Validitas data merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dilaporkan oleh peneliti.
- Reliabilitas data adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dipakai 2 kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat ukur tersebut reliable (Sugiyono:267)
- Kegunaan Analisis Data yaitu Jadi dapat dikatakan bahwa analisis data digunakan untuk pembuktian dari hipotesa yang telah dibuat sebelumnya
- Langkah-langkah penelitian yaitu :
- a. Persiapan
- b. Tabulasi
- c. Penerapan Data Sesuai dengan pendekatan Penelitian
- Analisis data dalam penelitian kuantitatif dalam penelitian strukturalistik, data yang berupa kualitatif (kata-kata) dikuantifikasikan terlebih dahulu kemudian dianalisis secara statistikan bertujuan untuk menjelaskan fenomena, menguji hipotesis kerja dan mengangkat sebagai temuan berupa verifikasi terhadap teori lama dan teori baru.
- Analisis data dalam penelitian kualitatif, data dapat diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Dengan pengamatan yang terus menerus tersebut mengakibatkan variasi data tinggi sekali. Data yang diperoleh pada umumnya adalah data kualitatif (walaupun tidak menolak data kuantitatif), sehingga teknik analisis data yang digunakan belum ada polanya yang jelas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar